Zero Generation ( 0G, 0.5G )
Zero Generation ( 0G, 0.5G )
Teknologi 0G adalah teknologi komunikasi yang mengawali terbentuknya generasi telekomunikasi yang sampai sekarang ini. Sebenarnya teknologi ini pada awal ditemukan belum diberi nama dengan teknologi 0G (Zero Generation). Awal mulanya teknologi ini diberi nama dengan telepon radio bergerak (Mobile Telephone Radio).
Teknologi ini menggunakan jaringan berbasis gelombang radio (Radio Telephone) khusus yang artinya terpisah dan tertutup dari jaringan lain yang sejenis serta dengan jangkauan jaringan yang terbatas. Meskipun begitu, jaringan ini mampu terhubung dengan jaringan telepon yang sekarang. Beberapa diantara banyak standar telekomunikasi yang digunakan oleh generasi ini adalah :
PTT (Push-to-Talk atau Press-to-Transmit) Adalah teknologi jaringan komunikasi yang menggunakan metode half-duplex (yang mirip walkie-talkie, hanya saja teknologi ini terhubung dengan jaringan seluler) yang digunakan untuk berkomunikasi. Sampai saat ini juga PTT masih diimplementasikan pada jaringan seluler, namun untuk Indonesia tidak ada operator yang mendukung teknologi ini.
MTS (Mobile Telephone System) Adalah teknologi Radio Telephone half-duplex yang dikembangan oleh Bell System dan diimplemetasikan pertama kali di St. Louis pada tanggal 17 Juni 1946. Awalnya hanya ada 3 saluran komunikasi, kemudian bertambah sampai 32 saluran dengan 3 frekuensi untuk melayani seluruh pelanggannya. Kekurangnnya adalah berat handset-nya yang mencapai 80 pound atau sekitar 29 Kg, serta jaringan yang hanya terbatas pada area perkotaan saja. Pada tahun 1980-an, teknologi ini sudah tidak lagi digunakan di Amerika.
IMTS (Improved Mobile Telephone Service) Adalah teknologi Radio Telephone full-duplex yang menggunakan gelombang Low VHF (35-44 MHz, 9 saluran), High VHF (152-158 MHz, 11 saluran), dan UHF (454-460 MHz, 12 saluran). Diperkenalkan pada tahun 1969 sebagai penganti teknologi MTS.
AMTS (Advanced Mobile Telephone System)
OLT (Offentlig Landmobil Telefoni atau Public Land Mobile Telephony)
MTD (Mobilelefonisystem D atau Mobile telephony system D)
Autotel/PALM (Public Automated Land Mobile)
ARP (Autoradiopuhelin atau telepon radio mobil)
B-Netz Pada generasi 0G, sistem telepon bergerak (mobile telephone) dapat dibedakan dari sistem telepon radio awal (mobile telephone radio). Perbedaannya adalah pada sistem telepon bergerak untuk melakukan komunikasi harus melalui jasa komersil Public Switched Telephone Network (PSTN) yang berfungsi sebagai operator untuk mengarahkan panggilan. Sedangkan pada sistem telepon radio tidak membutuhkan jaringan tersebut, karena komunikasinya langsung dilakukan antara pengirim dan penerima panggilan melalui jaringan tertutup. Sistem komunikasi telepon radio awal biasa diaplikasikan pada jaringan radio polisi atau taksi. Sistem telepon radio ini dikenal dengan nama dagang WCCs (Wireline Common Carriers, AKA Telephone Companies), RCCs (Radio Common Carriers), dan Two-Way Radio Dealers.
Sistem telepon bergerak (mobile telephone) tersebut pada umumnya terpasang dalam mobil atau truk, ada pula yang berbentuk seperti tas kantor. Bisanya, komponen pemancar dan penerima atau transceiver (transmitter-receiver) terpasang dalam bagasi kendaraan dan dihubungkan dengan “kepala” (dial, display, dan handset) yang berada didekat tempat duduk pengemudi.
Kelebihan dan Kekurangan Teknologi 0G, 0.5G
Kelebihan
- Bisa melayani komunikasi suara saja dan merupakan teknologi awal komunikasi bergerak (mobile) yang diimplementasikan dan dikomersialkan
Kekurangan
- Metode transmisinya masih half-duplex meski pada perkembangannya mendukung full-duplex
- Jumlah pelangan terbatas
- Jangkauan jaringannya terbatas
- Tidak mendukung komunikasi data